Penelitian ini mengkaji secara mendalam transformasi personal branding Taylor Swift pada era album Reputation sebagai respons langsung terhadap tekanan media serta tuntutan masyarakat. Dengan menggunakan pendekatan teori Interaksionisme Simbolik, penelitian ini menelaah bagaimana Taylor Swift secara strategis membentuk ulang citranya melalui penggunaan simbol-simbol yang kuat seperti gambar ular, estetika gelap, serta narasi visual yang konsisten untuk mengendalikan stigma dan narasi negatif yang selama ini melekat padanya. Analisis berdasarkan konsep personal branding McNally dan Speak (2019) menunjukkan bahwa transformasi ini memenuhi kriteria personal branding yang kuat, yaitu ciri khas (distinctive), relevansi (relevance), dan konsistensi (consistent). Hasil dari transformasi personal branding Taylor Swift juga mencerminkan nilai keberanian (courage) yang sejalan dengan kerangka Character Strengths and Virtues oleh Peterson dan Seligman dalam menghadapi kritik sekaligus mengendalikan reputasi. Penelitian ini menyimpulkan bahwa kesuksesan personal branding yang berkelanjutan memerlukan perpaduan strategi simbolik, kejujuran, serta kemampuan adaptasi sosial. Saran akademis maupun praktis diberikan untuk pengembangan studi serta penerapan personal branding dalam industri musik dan figur publik.

Kata Kunci : Personal Branding, Taylor Swift, Teori Interaksionisme Simbolik, Album Reputation, Courage.