Ketimpangan akses pendidikan di Indonesia, khususnya di daerah terpencil seperti Boawae, Nusa Tenggara Timur, mendorong Negeri Anak Indonesia menggunakan Teater "Lentera” sebagai media strategi social marketing untuk meningkatkan kesadaran masyarakat. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan teknik pengumpulan data melalui wawancara mendalam dan Focus Group Discussion (FGD) bersama narasumber internal, eksternal, serta ahli di bidang komunikasi, marketing, dan seni pertunjukan. Analisis dilakukan menggunakan teori Marketing Intervention Mix 4Ps (Product, Price, Place, Promotion) dari Lee dan Kotler. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Teater "Lentera" berhasil membangun emotional engagement, mendorong perubahan perilaku berupa peningkatan donasi, serta membentuk pemahaman baru tentang pentingnya pemerataan pendidikan. Hambatan utama dalam pelaksanaan strategi ini meliputi keterbatasan waktu latihan dan kendala geografis yang diatasi melalui kolaborasi intensif dan inovasi media. Penelitian ini diharapkan menjadi rujukan bagi organisasi non-profit dalam mengoptimalkan media seni untuk social marketing dan perubahan sosial.

Kata Kunci: Social Marketing, Teater, Kesadaran Sosial, Pendidikan, Marketing Intervention Mix, Negeri Anak Indonesia, Boawae