Stres dan Insomnia menjadi permasalahan ditengah masyarakat. Hal ini diperkuat dengan adanya pra-survey oleh minimal 30 responden, bahwa responden setuju jika stres dan insomnia menjadi permasalahan yang mengganggu aktivitas serta mobilitas, diikuti oleh permintaan yang tinggi terhadap kemasal travel friendly. Tujuan implementasi ini adalah untuk mengembangkan produk teh bunga Blumea menggunakan metode utama, yaitu design thinking. Implementasi ini dirancang dengan pengembangan menggunakan konsep utama design thinking, yang diikuti oleh analisis SWOT, Business Model Canvas, STP, 4P, hingga metode SMART. Berawal dari empathize yang digunakan untuk melihat adanya permasalahan ditengah masyarakat melalui pra-survey. Melihat adanya permasalahan, Blumea hadir pada fase define sebagai inovasi solutif dengan konsep teh bunga yang praktis dibawa kemanapun. Pengembangan varian bunga melati yang bermanfaat untuk mencegah stres dan daun mint yang bermanfaat untuk meningkatkan kualitas tidur dilakukan dalam fase Ideate. Perencanaan pengembangan direalisasikan dalam bentuk prototype hingga akhirnya Blumea melakukan market testing yang menghasilkan respon positif dan umpan balik yang diterima. Analisis SWOT dan Business Model Canvas membantu Blumea dalam mengidentifikasi kelebihan dan kelemahan pada internal dan eksternal serta membentuk pola bisnis yang sesuai dengan konsep. Konsep STP dan Marketing Mix 4P bertujuan untuk menghasilkan kegiatan pemasaran yang tepat sasaran, sehingga implementasi ini menghasikan kuantitas penjualan yang baik karena diterapkannya konsep pendukung untuk melakukan penjualan secara efektif.

Kata Kunci:Pengembangan Produk, Design Thinking, Inovasi Produk, Teh Bunga