Penelitian ini membahas kerja sama antara Amerika Serikat dan Uni Eropa dalam menyelesaikan sengketa subsidi yang melibatkan dua raksasa industri aviasi dunia, Boeing dan Airbus. Sengketa ini telah berlangsung hampir dua dekade dengan dinamika saling tuding serta tindakan balas-membalas di forum World Trade Organization (WTO) terkait dugaan pemberian subsidi ilegal. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis bagaimana bentuk kerja sama yang terjalin pada tahun 2021 dalam upaya resolusi konflik, serta faktor-faktor yang melatarbelakanginya. Metode penelitian yang digunakan adalah pendekatan kualitatif melalui studi pustaka dan wawancara, dengan kerangka analisis teori kerja sama internasional. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penangguhan tarif antara Amerika Serikat dan Uni Eropa pada 2021 merupakan bentuk transformasi dari pola konfrontasi menuju kolaborasi. Kesepakatan ini dipengaruhi oleh meningkatnya ancaman dominasi industri aviasi Tiongkok melalui COMAC, sehingga mendorong kedua pihak untuk memperkuat aliansi strategis. Selain itu, kerja sama ini juga berfungsi sebagai strategi menjaga stabilitas industri aviasi global, melindungi rantai pasok internasional, serta mempertahankan status quo duopoli Boeing dan Airbus di pasar dunia. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi dalam pengembangan kajian hubungan internasional, khususnya pada bidang kerja sama internasional di sektor industri strategis, serta menjadi referensi bagi pemahaman dinamika geopolitik ekonomi global.

Kata Kunci: Sengketa subsidi, Airbus, Boeing, kerja sama internasional, WTO