Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis konvergensi simbolik dalam framing pemberitaan potensi bencana gempa megathrust oleh akun Instagram @USSFeeds dan @Cretivox serta respons Gen Z sebagai audiens digital. Dengan paradigma konstruktivis dan pendekatan kualitatif netnografi, studi ini memadukan teori framing Robert N. Entman untuk memahami konstruksi informasi pra-bencana dan teori konvergensi simbolik Ernest Bormann untuk mengungkap bagaimana Gen Z membentuk makna kolektif dari pesan tersebut. Penelitian ini juga mendukung Prioritas 1 (Understanding Disaster Risk) dari Sendai Framework for Disaster Risk Reduction (SFDRR) dengan menyoroti pentingnya akses terhadap informasi risiko yang jelas dan aplikatif guna meningkatkan kesiapsiagaan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa @ussfeeds menggunakan framing edukatif-antisipatif berbasis data ilmiah, namun kurang melibatkan emosi audiens. Sementara itu, @cretivox menggabungkan framing alarmistik-partisipatif dan tanggung jawab sosial yang lebih reflektif. Respons audiens dibentuk oleh narasi dan emosi yang dibangun, sehingga efektivitas komunikasi kebencanaan di media sosial bergantung pada cara isu dibingkai dan dimaknai secara kolektif. Temuan ini menekankan pentingnya keseimbangan antara alarmisme dan edukasi dalam membangun literasi risiko dan partisipasi Gen Z.
Kata Kunci: Konvergensi simbolik, framing, gempa megathrust, Gen Z, netnografi.