"Penelitian ini bertujuan untuk melihat bagaimana pengaruh green
advertising dan green packaging terhadap Keputusan pembelian melalui
green perceived value dalam industri minuman, terutama minuman boba.
Sebagian besar minuman boba yang disajikan disajikan dengan gelas, tutup,
dan sedotan sekali pakai dengan bahan dasar plastik. Penggunaan bahan
plastik tersebut menyebabkan penumpukan sampah di Indonesia. Melihat
permasalahan tersebutsyarakat Indonesia mulai merasa bersalah
apabila menggunakan kemasan plastik dan lebih memilih mencari brand
yang menerapkan keberlanjutan dalam kemasannya. Oleh karena itu, kini
Chatime mulai menerapkan green marketing dengan menghadirkan Eco Cup
sebagai alternatif kemasan minuman ramah lingkungan dengan bahan dasar
kertas. Chatime juga mengkomunikasikan Eco Cup kepada konsumennya
melalui green advertising di Instagram. Teori yang digunakan adalah SOR
menjelaskan pengaruh green advertising dan green packaging sebagai
stimulus secara parsial memengaruhi green perceived value sebagai
organisme yang pada akhirnya mencapai keputusan pembelian sebagai
respon. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode
survei, serta menggunakan kuesioner yang disebarkan kepada 400
responden. Hasil penelitian menunjukkan bahwa meskipun ada pengaruh
tidak langsung melalui green perceived value, pengaruh langsung dari green
advertising dan green packaging terhadap keputusan pembelian lebih
dominan. Pengaruh tidak langsung green packaging memiliki pengaruh yang
lebih besar terhadap Keputusan pembelian melalui green perceived value,
sebagaimana juga pengaruh langsung green packaging terhadap green
perceived value dan keputusan pembelian. Green packaging memainkan
peran signifikan dalam membangun persepsi positif sebelum individu
melakukan pembelian."


Kata Kunci: Green advertising, green packaging, green perceived value, keputusan pembelian, Chatime Eco Cup