Child influencer yang merupakan influencer anak-anak yang berusia dibawah 13 tahun yang terkenal di masyarakat karena aktif di media sosial. Keaktifan child influencer biasanya dimulai oleh orang tua mereka yang aktif menyajikan konten seputar anaknya. Seringkali anak tersebut bekerja untuk menghasilkan keuntungan bagi orang tuanya. Fenomena ini menjadi pro dan kontra di masyarakat, karena selain memberikan keuntungan tetapi dapat mengakibatkan dampak negatif bagi anak tersebut seperti cyberbullying, tekanan psikologis, dan penyalahgunaan foto atau video. Oleh karena itu, penelitian ini memiliki tujuan untuk memetakan penggunaan Instagram oleh child influencer, termasuk jenis konten dan tema yang dicakup serta interaksi child influencer dengan khalayaknya. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif dengan analisis isi kualitatif. Hasilnya adalah tipe konten child influencer yang ditampilkan dalam Instagram Ameena, Queen Arsy, Thalia Putri Onsu cukup beragam seperti konten gaya hidup, edukatif, promosi produk, awareness, interaktif, dan hiburan. Dengan menciptakan visual konten yang menarik, penggunaan caption yang akrab dan relevan serta menyajikan variasi konten yang dapat menjalin keterlibatan dan interaksi khalayak di Instagram. Tema konten yang dicakup mulai dengan tema fashion, kebersamaan dan momen keluarga, petualangan, nilai-nilai keluarga dan budaya, serta aktivitas anak-anak sehari-hari. Kritik terhadap dampak negatif konten yang dibuat oleh child influencer yang terlalu berorientasi komersial, dapat mengaburkan nilai edukatif, pengembangan karakter dan mendorong pola pikir konsumtif.

Kata kunci: Influencer, Child Influencer, Komunikasi Pemasaran, Media Sosial Instagram, Pemasaran Digital