"Komunikasi pemasaran semakin mudah dilakukan dengan adanya era digital, namun terdapat beberapa perusahaan yang masih belum memaksimalkan penggunaan digital untuk memasarkan produknya. Properti saat ini menjadi salah satu sektor yang memberikan kontribusi pada perekonomian di Indonesia. Bisnis properti kini kian berkembang dan semakin diminati oleh masyarakat. Meskipun begitu jika tidak dilakukan dengan maksimal maka akan memberikan dampak negatif pada penjualan. Green Village Sekayu merupakan salah satu perusahaan yang kurang memaksimalkan penggunaan media digital sehingga menyebabkan penurunan angka penjualan properti.
Karya non - tesis untuk membuat perencanaan komunikasi pemasaran pada Green Village Sekayu yang bertujuan untuk memperluas target pasar di Kabupaten Musi Banyuasin melalui Instagram dan pembuatan Website. Perencanaan karya ini menggunakan model SOSTAC oleh Chaffey & Smith (2017) serta menerapkan salah satu konsep bauran komunikasi pemasaran yaitu bauran promosi. Perencanaan karya ini juga mencakup proses evaluasi dan pengukuran keberhasilannya dengan indikator kinerja utama dan tingkat pengembalian investasi. Penggunaan konsep ini efektif dan efisien dalam melakukan perencanaan karya terutama melalui Instagram dan Website. Perencana berharap melalui karya ini, komunikasi pemasaran mampu memperluas target pasar di Kabupaten Musi Banyuasin pada Green Village Sekayu.
"

Komunikasi Pemasaran, Bauran Komunikasi Pemasaran, Website, Instagram, Model SOSTAC