Record Detail
Advanced Search
Text
Komunikasi Ritual Tumpek Wariga di Bali
Komunikasi ritual menjadi bagian dalam interaksi budaya dalam bentuk lisan dan tulisan terutama dalam melaksanakan ritual Tumpek Wariga. Tumpek Wariga merupakan salah satu ritual yang dilaksanakan oleh umat Hindu untuk mengungkapkan rasa syukur kepada Sang Hyang Sangkara yang telah memberikan kehidupan atas tumbuh-tumbuhan. Berdasarkan Lontar Sundarigama, ritual ini dilaksanakan enam bulan sekali setiap hari Sabtu Kliwon wuku Wariga. Tumpek Wariga merupakan implementasi dari filosofi Tri Hita Karana. Penelitian ini membahas mengenai bagaimana pesan komunikasi ritual yang terdapat pada Tumpek Wariga serta filosofi dasar dari komunikasi ritual Tumpek Wariga. Tujuan dari penelitian ini menjelaskan mengenai pesan yang terkandung dalam mantra yang diucapkan serta panduan yang berasal dari Lontar Sundarigama. Teori yang digunakan dalam penelitian ini, yaitu teori Strukturalisme. Metode penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif melalui wawancara mendalam dan studi pustaka. Analisis struktur ritual Tumpek Wariga terdapat suatu nilai berdasarkan elemen yang ada mencangkup komunikasi ritual menggunakan mantra, pedoman pelaksanaan, ritual yang dilakukan, perkembangan ritual, hingga masyarakat itu sendiri sebagai pelaku ritual. Tumpek Wariga merupakan salah satu perkembangan kebudayaan penutur bahasa Austronesia sebagai ungkapan rasa syukur kepada sang pencipta atas hasil bumi yang melimpah.
Kata Kunci: Komunikasi Ritual, Strukturalisme, Tumpek Wariga
Availability
S202632SP | S2.HCM.002.24 | Hanya Tersedia Softcopy | Available |
Detail Information
Series Title |
-
|
---|---|
Call Number |
S2.HCM.002.24
|
Publisher | LSPR : Jakarta., 2024 |
Collation |
-
|
Language |
Indonesia
|
ISBN/ISSN |
-
|
Classification |
NONE
|
Content Type |
-
|
Media Type |
-
|
---|---|
Carrier Type |
-
|
Edition |
-
|
Subject(s) | |
Specific Detail Info |
-
|
Statement of Responsibility |
-
|
Other version/related
No other version available