Penelitian ini menganalisis strategi pengemasan konten yang diterapkan oleh akun Instagram @wakuwakufest dalam upaya menarik masyarakat untuk menghadiri Waku Waku Festival, sebuah acara budaya Jepang di Indonesia. Dengan menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif dan paradigma konstruktivis, penelitian ini didasarkan pada teori perencanaan komunikasi Charles Berger serta konsep pengemasan pesan dari Kotler sebagai landasan teoritisnya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan format visual yang dinamis seperti Instagram Reels dan Instagram Story yang dipadukan dengan elemen budaya Jepang dapat meningkatkan keterlibatan audiens. Selain itu, taktik persuasi seperti penggunaan call to action (CTA) juga turut mendorong interaksi dan menarik audiens untuk menghadiri Waku Waku Festival. Namun, meskipun strategi ini berhasil menarik perhatian, penelitian ini juga mengidentifikasi tantangan berupa penurunan jumlah pengunjung dari tahun ke tahun, yang disebabkan oleh kurangnya interaktivitas dalam konten feeds Instagram. Temuan ini menekankan pentingnya perencanaan yang matang, evaluasi secara terus-menerus, dan penyesuaian strategi konten yang responsif terhadap perubahan preferensi audiens dalam rangka mencapai komunikasi yang efektif dan berkelanjutan dalam konteks acara budaya.

Kata Kunci: strategi konten, interaksi audiens, acara budaya, Waku Waku Festival, komunikasi digital.