Manajemen komunikasi diperlukan agar suatu perubahan organisasi dapat berjalan secara efektif dan efisien untuk mencapai tujuan utama organisasi tersebut. Salah satunya pada Kementerian Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia dalam menjalankan Program Adopsi Teknologi Digital UMKM Level Up untuk mendukung transformasi digital pelaku bisnis melalui kegiatan Pendampingan dan Fasilitasi. Berdasarkan pra-penelitian, didapatkan permasalahan dalam pelaksanaan Program UMKM Level Up, yaitu tingginya angka turnover fasilitator dibandingkan dengan tahun sebelumnya, hal ini di asumsikan karena adanya pergantian ketua tim yang menyebabkan perubahan kebijakan ruang lingkup kerja fasilitator. Pada penelitian terdahulu, menerangkan bahwa 70 % tingkat kegagalan dari suatu program karena adanya implementasi perubahan. Dari realitas tersebut, peneliti melihat adanya gap penelitian terkait tujuan yang ingin di capai, implementasi pelaksanaan program dan perubahan dalam organisasi. Tujuan dalam penelitian ini berfokus untuk melihat bagaimana Tim Kominfo menghadapi resistensi perubahan implementasi pasca perubahan ruang lingkup kerja fasilitator dan bagaimana manajemen komunikasi yang diterapkan oleh Ketua Tim baru agar Program UMKM Level Up mencapai target. Hasil penelitian menyatakan manajemen komunikasi yang diterapkan oleh Ketua Tim untuk mendukung capaian program transformasi digital pelaku bisnis yaitu dengan meningkatkan komunikasi dan informasi terbuka dalam tim dan melakukan aktivitas penggerakan untuk mereduksi faktor resistensi penolakan perubahan, seperti: Sosialisasi perubahan, paksaan, tindakan partisipatif,negosiasi,motivasi berulang dan pemberian reward untuk fasilitator.

Manajemen Komunikasi, Perubahan implementasi, Transformasi Digital, Pelaku Bisnis