Lonjakan volume penumpang dan kendaraan yang signifikan pada periode mudik Lebaran tahun 2023 menjadi tantangan yang dihadapi PT ASDP Indonesia Ferry dalam mengelola komunikasi krisis. Kondisi ini memicu berbagai masalah operasional yang membutuhkan strategi komunikasi krisis untuk menjaga kepercayaan publik dan kelancaran operasional. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis bagaimana PT ASDP menerapkan strategi komunikasi krisis, menganalisis respon perusahaan terhadap krisis, dan mendiskusikan hasil temuan tersebut dalam kerangka Situational Crisis Communication Theory (SCCT). Metode penelitian yang digunakan adalah analisis deskriptif kualitatif, dengan data yang diperoleh melalui wawancara dengan pihak PT ASDP dan analisis dokumen serta media. Penelitian ini fokus pada analisis strategi komunikasi yang diterapkan oleh PT ASDP, termasuk bagaimana koordinasi internal PT ASDP dan penggunaan berbagai saluran komunikasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa PT ASDP telah menjalankan beberapa strategi komunikasi krisis, seperti pembentukan Tim Tanggap Darurat Komunikasi dan penggunaan berbagai platform komunikasi. Meskipun terdapat beberapa tantangan dalam pelaksanaan, perusahaan berhasil menjaga operasional tetap berjalan dengan baik dan mempertahankan tingkat kepercayaan publik. Temuan ini selanjutnya didiskusikan dalam konteks SCCT, yang menunjukkan bahwa PT ASDP menerapkan strategi yang sesuai dengan situasi krisis yang dihadapi.

Kata Kunci: Komunikasi Krisis, Mudik Lebaran 2023, Situational Crisis Communication Theory (SCCT)najemen Krisis.