Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis bagaimana nilai-nilai budaya Batak Toba mempengaruhi pengusaha perempuan dalam industri kain tenun. Ada perhatian khusus pada peran perempuan dalam kewirausahaan Batak Toba, mengingat pengaruh sistem patriarki dan perubahan sosial. Terlepas dari kesenjangan gender, data GEM 2019 menunjukkan tren positif partisipasi perempuan dalam bidang entrepreneurship di Indonesia. Meskipun jumlah pengusaha kain ulos di Kabupaten Toba mengalami penurunan, peran perempuan dalam industri ini tetap signifikan. Penelitian ini melibatkan lima responden pengusaha perempuan Batak Toba yang bergerak di bidang usaha kain tenunan. Data dikumpulkan melalui wawancara dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perempuan Batak mengintegrasikan nilai-nilai budaya dalam praktik bisnis eksternal, dengan dukungan solidaritas keluarga dan nilai-nilai seperti gotong royong. Perempuan Batak Toba menjaga keseimbangan antara identitas budaya dan adaptasi lingkungan, dengan tetap mempertahankan filosofi Hamoraon, Hagabeon dan Hasangapon dalam berbisnis yang adil. Filosofi Hamoraon memotivasi para perempuan Batak Toba untuk meningkatkan produksi dan kesejahteraan masyarakat, memberikan kontribusi positif terhadap kesejahteraan sosial dan ekonomi secara keseluruhan.

Nila Budaya, Entrepreneur, Perempuan, Kain Tenun, Budaya Batak