Indeks Literasi Digital Indonesia pada 2022 memiliki skor sedang dengan nilai skor 3,54 dari skala 1-5. Hasil tersebut berpatokan pada empat pilar literasi digital, yaitu digital skill (kecakapan digita), digital safety (keamanan digital), digital culture (budaya digital), dan digital ethic (etika digital). Untuk meningkatkan literasi digital di Indonesia, Kemenkominfo berkolaborasi dengan Siberkreasi melalui Gerakan Nasional Literasi Digital (GNLD). Berangkat dari latar belakang itu, penelitian ini bertujuan menganalisis kolaborasi antara Kemenkominfo dan GNLD Siberkreasi. Penelitian juga menganalisis strategi Siberkreasi dalam membangun literasi digital, serta relevansi program literasi digital Siberkreasi dengan kebutuhan masyarakat. Untuk mencapai hal itu, penelitian menggunakan pendekatan kualitatif untuk menggali makna mendalam terkait program GNLD Siberkreasi. Narasumber dalam penelitian ini terdiri dari berbagai pihak seperti peserta program Siberkreasi, perwakilan Kementerian Komunikasi dan Informatika, serta pihak Siberkreasi. Melalui wawancara dan analisis dokumen, penelitian ini bertujuan untuk mendalami pemahaman terhadap kolaborasi, strategi literasi digital Siberkreasi, dan relevansi program literasi digital dengan kebutuhan masyarakat. Hasil penelitian ini menyimpulkan, secara keseluruhan, kolaborasi antara Kemenkominfo dan Siberkreasi dianggap efektif, melibatkan lebih dari 25 juta masyarakat. Meskipun demikiansih ada hambatan seperti rendahnya kesadaran masyarakat dan tantangan sosial ekonomi. Selain itu, kolaborasi yang dilakukan antara kedua belah pihak dalam merumuskan roadmap, selanjutnya belum menegaskan secara rinci keterlibatan pihak eksternal. Kemudian, pengukuran literasi digital sejauh ini hanya bersifat asumsi. Dalam memastikan program yang relevan, belum adanya inventarisasi kebutuhan program literasi, hingga minim mendengarkan saran peserta.

Kata Kunci: Siberkreasi, GNLD, literasi digital, Kominfo