Aplikasi dan platform digital dalam dunia konstruksi seperti Gravel, Tukang.com, Kanggo, Tukang Tulen, Sejasa, dan Seekmi banyak beredar di Indonesia. Hal ini bermunculan dikarenakan oleh kebutuhan akan rumah yang terus meningkat. Namun dari aplikasi-aplikasi tersebut ditemukan beberapa kekurangan. Oleh karena itu, pembuat karya melihat adanya sebuah peluang bisnis digital, dimana pembuat karya merencanakan perancangan aplikasi bernama “BANTU” yang bertujuan untuk memberikan lapangan pekerjaan baru bagi tukang yang bekerja secara freelancer serta membantu pencarian tenaga/jasa bagi pengguna di Indonesia, dimana pada aplikasi tersebut dapat berkomunikasi secara langsung sesuai dengan tujuan platform digital tersebut yaitu merupakan wadah, tempat, atau sarana yang memfasilitasi bertemunya para pihak untuk bertukar informasi, berdagang, atau menawarkan jasa dan layanan secara bermitra. Adanya beberapa kekurangan yang dimiliki kompetitor, pembuat karya membuat Aplikasi Bantu terverifikasi dan bekerjasama dengan Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP) di Indonesia. Aplikasi dirancang menggunakan konsep Model SOSTAC dan perancangan sistem aplikasi ini menggunakan metode Object Oriented Analysis and Design (OOAD) serta menggunakan pemodelan Diagram UML (Unified Modelling Language). Perancangan aplikasi ini menggunakan Teori pemrosesan Informasi Sosial atau SIP untuk membuat relasi impersonal, interpersonal, dan hypersonal dengan menggunakan petunjuk/isyarat sebagai parameter. Pengguna diharapkan dengan mudah mendapatkan ahli bangunan yang kompeten serta bersertifikasi juga sudah menerapkan teknologi terbaru serta terbantu ketika ingin memesan ahli bangunan dimana saja dan kapan saja saat membutuhkan. Adanya sertifikasi BNSP memberikan berbagai manfaat yakni meningkatkan kredibilitas profesional, peluang karir, standar profesional serta keahlian dan pengetahuan.


Aplikasi, peluang bisnis, komunikasi, teknologi, sertifikasi