Generasi Z saat ini rentan mengalami gejala gangguan kesehatan mental seperti stres, kecemasan berlebihan, dan lain-lain yang jika tidak dikelola dengan baik dapat mempengaruhi kualitas hidup. Pada sisi lain, Gen Z memiliki karakteristik yang cenderung terbuka, toleran, serta inovatif yang membawa mereka pada solusi-solusi kreatif terhadap masalah yang ditemui, salah satunya yaitu mengelola kesehatan mentalnya dengan mendengarkan musik klasik. Aktivitas mendengarkan genre musik klasik ini menjadi salah satu metode yang dipilih generasi muda karena karakternya yang sering diasosiasikan sebagai musik yang menenangkan jiwa. Berdasarkan hal tersebut, penulis melakukan penelitian untuk melihat bagaimana penggemar musik klasik di kalangan Gen Z memanfaatkan jenis musik ini sebagai sarana mengelola mental yang sehat. Penelitian ini menggunakan teori Uses and Gratification (UGT) yang mengacu pada empat tipologi kebutuhan dalam teori UGT oleh McQuail, yaitu diversion, personal relationships, personal identity, dan surveillance. Metode yang digunakan yaitu penelitian kualitatif deskriptif dengan teknik pengumpulan data wawancara semi-struktur yang dilakukan pada tiga narasumber serta studi dokumen. Hasil penelitian menunjukkan bahwa musik klasik aktif digunakan sebagai media untuk mengelola kesehatan mental pendengarnya yang terlihat dari terpenuhinya empat tipologi kebutuhan di atas ketika mendengarkan musik klasik. Temuan ini menunjukkan bagaimana musik klasik dapat membantu penikmatnya dalam koping atau mengelola kesehatan mental dengan memberikan rasa tenang, menetralisir emosi negatif, memberikan rasa aman dan nyaman dengan identitas diri, serta memotivasi melalui visualisasi yang dipicu oleh imajinasi melalui aktivitas mendengarkan musik klasik.

Kata Kunci: Gen Z; Kesehatan Mental; Musik Klasik; Uses and Gratifications