Fenomena kesetaraan gender di Indonesia masih menjadi isu yang memprihatinkan, terlihat dari data yang menunjukkan bahwa posisi manajerial di perusahaan-perusahaan Indonesia masih didominasi oleh pria. Film, sebagai alat komunikasi massa, memiliki pengaruh besar dalam menyampaikan pesan-pesan sosial, termasuk feminisme. Film dapat berfungsi sebagai medium yang efektif untuk menyuarakan isu-isu gender dan mendorong perubahan sosial. Salah satu contoh representasi feminisme dalam film dapat dilihat pada karakter Jasmine dalam film "Aladdin" versi Live Action tahun 2019. Dalam film ini, Jasmine digambarkan sebagai sosok yang ingin melanjutkan kepemimpinan ayahnya, tetapi terhambat oleh sistem patriarki yang masih kuat. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif untuk menganalisis bagaimana karakter Jasmine merepresentasikan feminisme liberal, yaitu bentuk feminisme yang berfokus pada kesetaraan hak dan kesempatan bagi perempuan dalam berbagai aspek kehidupan, termasuk kepemimpinan. Penelitian ini menyoroti peran penting media, khususnya film, dalam mempromosikan kesetaraan gender dan memberdayakan perempuan di masyarakat.

Kata Kunci: Kesetaraan Gender, Posisi Manajerial, Sistem Patriarki, Feminisme, Representasi.