Industri film Indonesia telah menunjukkan kemajuan yang signifikan selama bertahun-tahun, dengan bertambahnya jumlah penonton dan respon positif, sehingga menghasilkan produksi dan pemutaran berbagai judul film di bioskop dan platform digital. Popularitas film Indonesia yang semakin meningkat di kalangan penonton lokal, kemampuannya bersaing di dunia internasional menunjukkan kualitas sineas Indonesia. Tren positif ini menandakan masa depan yang cerah bagi industri film Indonesia, dengan terus diproduksinya film-film baru karena antusiasme penonton yang besar. Teks tersebut membahas tentang tokoh ikonik film horor Suzzanna dan dampaknya terhadap perfilman Indonesia. Permasalahan penelitian terfokus pada perbedaan isi cerita antara film “Suzzanna: Malam Jumat Kliwon” versi 1986 dan 2023. Penelitian bertujuan untuk menganalisis perbedaan tersebut dengan menggunakan metodologi analisis isi, pengamatan unsur film, dan konteks. Desain penelitiannya menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif, menganalisis adegan-adegan dari kedua film tersebut untuk memahami variasi narasinya. Pengumpulan data meliputi data primer melalui observasi langsung terhadap film dan data sekunder melalui tinjauan pustaka. Triangulasi sumber data meningkatkan kredibilitas temuan. Teknik analisis data meliputi reduksi data, display, dan penarikan kesimpulan untuk mengidentifikasi tema dan pola. Studi ini berkontribusi secara akademis dengan memberikan wawasan mengenai analisis film dan secara praktis membantu dalam membandingkan versi film yang berbeda, sehingga menawarkan referensi berharga bagi para pembuat film.

Industri film Indonesia, Suzzanna, analisis isi, storytelling, perbandingan film