Eksploitasi seksual anak menjadi salah satu isu yang meresahkan masyarakat. Faktor yang mempengaruhi hal ini diantaranya adalah karena rendahnya pengetahuan orang mengenai perilaku ini sehingga menciptakan peluang untuk pelaku. Selain itu faktor ekonomi dan pendidikan yang rendah juga berperan sebagai faktor yang memicu hal ini. Oleh karena itu Yayasan SEJIWA melalui program “Down to Zero” menyebarkan kesadaran dan pengetahuan terkait pencegahan dan penanggulangan eksploitasi seksual anak terutama terhadap publik di Kapuk Muara, Jakarta Utara. Hal ini dikarenakan wilayah Kapuk Muara adalah salah satu wilayah yang rawan terjadinya eksploitasi seksual anak. Dalam penyampaian pesan, Yayasan SEJIWA memanfaatkan media sosialisasi tatap muka. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana strategi komunikasi Yayasan SEJIWA dalam mensosialisasikan program “Down to Zero” untuk menanggulangi eksploitasi seksual anak di Kapuk Muara, Jakarta Utara melalui konsep strategi komunikasi 7C karya Cultip, Center, dan Broom. Ditemukan bahwa penggunaan media sosialisasi tatap muka sudah tepat dalam sosialisasi program “Down to Zero” karena sesuai dengan kebutuhan dan kapasitas publik Kapuk Muara. Akan tetapi jumlah audiens yang banyak, jarak waktu antar sosialisasi, serta penggunaan istilah bahasa asing menjadi hambatan dalam penyampaian pesan kepada audiens.

Kata Kunci: Strategi Komunikasi, Media Sosialisasi Tatap Muka, Yayasan SEJIWA, Eksploitasi Seksual Anak, Program “Down to Zero”