Penelitian ini bertujuan untuk mengatasi masalah keterbukaan komunikasi antara ibu yang bekerja dan anak remaja melalui kampanye "Mother-Child Bonding Challenge". Data dari penelitian Malihah & Alfisari (2018) menunjukkan bahwa kurangnya pendengar yang baik, pembicaraan yang tidak disukai anak, dan perilaku merendahkan anak saat marah menjadi penyebab utama anak menutup diri. Selain itu, menurut Santrock (2011), kurangnya kedekatan dengan orang tua pada masa remaja dapat meningkatkan risiko perilaku negatif pada remaja. Tujuan dari kampanye ini adalah meningkatkan sikap positif terhadap pentingnya komunikasi terbuka antara ibu yang bekerja dan anak remaja. Metodologi yang digunakan mengikuti langkah-langkah yang disarankan oleh Ronald Smith (2017) untuk perancangan strategi Public Relations dengan fokus pada 4 fase yaitu research, strategy, tactic, dan evaluation. Solusi yang diusulkan mencakup perancangan kampanye dengan tahapan pre-event melalui sosial media campaign, main event yang direncanakan secara offline dengan beragam segmen di dalamnya yang telah disesuaikan, dan post-event untuk evaluasi dampak dari kampanye ini. Diharapkan melalui kampanye ini, dapat membantu dalam meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya kualitas hubungan yang positif antara ibu dan anak agar dapat meningkatkan kesejahteraan anak.


Kata Kunci: Perencanaan, Kampanye, Keterbukaan Komunikasi, Kualitas Hubungan, Strategi Komunikasi Public Relations