Pada dasarnya sektor pariwisata menjadi salah satu sector dengan sumbangan pendapatan terbanyak untuk devisa negara Indonesia karena banyaknya perhatian baik dari turis dalam negeri dan mancanegara. Seiring dengan perkembangan teknologi digital memberikan manfaat bagi kemajuan sector pariwisata Indonesia khususnya Yogyakarta sebagai salah satu kota tujuan wisata yang populer. Namun terdapat fenomena klithih sebagai aksi kejahatan sosial yang berlangsung di Yogyakarta sejak beberapa tahun terakhir yang dapat mengancam eksistensi kota Yogyakarta sebagai kota wisata terlebih dengan adanya informasi yang tersebar luas melalui media dan pemberitaan. Maka dari itu strategi dilakukan oleh Dinas Pariwisata DI Yogyakarta yang bertujuan untuk mengkomunikasikan proses komunikasi dengan public dan stakeholder sebagai upaya antisipasi terpaan berita media. Hal ini selarasa dengan aktivitas kehumasan Dinas Pariwisata DI Yogyakarta dalam bidang pemasaran potensi pariwisata untuk memaksimalkan tugas dan fungsinya dalam mempertahankan eksistensi pariwisata kota Yogyakarta. Landasan teori yang digunakan pada penelitian ini mengacu pada teori Cangara (2014) mengenai perumusan strategi komunikasi dalam beberapa tahap yang akan dijelaskan melalui metode penelitian kualitatif deskriptif dengan Teknik pengumpulan data wawancara.

Berita Media,Strategi Komunikasi, Dinas Pariwisata DI Yogyakarta