PT Eagle High Plantations Tbk (“EHP”) pernah melakukan tindakan korporasi pada tanggal 12 Juni 2023 yaitu menjual seluruh kepemilikan saham dalam lima anak usahanya, tindakan ini membuat keresahan para Stakeholders sehingga terjadi krisis reputasi pada perusahaan tersebut, pemberitaan mengenai adanya kebangkrutan, membuat hilangnya kepercayaan Stakeholders akan perusahaan. Tujuan penelitian ini yaitu menganalisi Peran Corporate Secretary Dalam Mempertahankan Reputasi EHP: Studi Kasus Divestasi Aset Perusahaan, mengetahui hambatan dalam pelaksanaan strategi Public Relations dalam mengatasi krisis di EHP, serta solusi yang diambil dalam mengatasi kendala yang dihadapi dalam pelaksanaan strategi public relations. Metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif deskriptif dengan teknik pengumpulan data menggunakan teknik wawancara kepada narasumber baik internal maupun eksternal. Fokus penelitian didasarkan pada konsep peran Corporate Secretary atau Public Relations oleh Dozier & Broom berupa Penasehat Ahli (Expert Prescriber), Fasilitator Komunikasi (Communication Facilitator), Fasilitator Proses Pemecahan Masalah (Problem Solving Process Facilitator) dan Teknisi Komunikasi (Communication Technician) dan mengaitkannya dengan konsep reputasi oleh Charles J Fombrun berupa Kredibilitas (Credibility), Terpercaya (Trustworthiness), Keterladanan (Reliability) dan Tanggung jawab (Responsibility). Hasil penelitian ini mengungkapkan bahwa EHP melakukan konferensi pers kepada media, Bank, Sekurias, Investor, pemegang saham, diskusi dengan pemerintah, memenuhi semua permintaan Stakeholders serta menjaga hubungan dengan mereka. Kesimpulannya bahwa EHP sudah melaksanakan peran Corporate Secretary dalam krisis.

Peran Corporate Secretary, Reputasi, Divestasi