Pertukaran pelajar antara Indonesia dan Korea Selatan mengungkap perbedaan dalam budaya pendidikan dan suasana belajar. Korea Selatan lebih berfokus pada pembelajaran praktis dan menghadapi tekanan tinggi dikarenakan sistem pendidikan dan harapan yang tinggi, sementara Indonesia lebih teoritis dengan suasana belajar yang lebih santai. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis komparatif program pertukaran budaya antar indonesia ke Korea Selatan sebagai katalisator pemahaman lintas budaya, menggunakan metode penelitian kualitatif berdasarkan Teori Adaptasi Budaya dengan konsep Cross Cultural Understanding. Penelitian ini menggunakan wawancara mendalam dan studi dokumen sebagai teknik pengumpulan data. Dari analisis yang telah dilakukan, ditemukan bahwa pertukaran pelajar ke Korea Selatan tidak hanya memberikan pengalaman belajar akademik, tetapi juga membawa dampak yang signifikan bagi perkembangan pribadi mahasiswa serta pemahaman lintas budaya mereka. Penelitian menyoroti dampak pertukaran pelajar Indonesia-Korea Selatan terhadap pemahaman lintas budaya mahasiswa. Temuan mencakup perbedaan budaya pendidikan, suasana belajar, dan hambatan bahasa. Meskipun tantangan, pertukaran ini meningkatkan kemampuan lintas budaya dan kesadaran terhadap keragaman global mahasiswa.

Lintas budaya, Korea Selatan, Pertukaran Pelajar, Culture Shock, Mahasiswa, Budaya Pendidikan, Presepsi Mahasiswa.