Polusi udara merupakan masalah lingkungan yang serius di Jakarta, yang berdampak langsung pada kesehatan masyarakat dan kualitas hidup. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis bagaimana dua media online terkemuka di Indonesia, yaitu CNN Indonesia dan Kompas.com, membingkai isu polusi udara di Jakarta. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif dengan paradigma konstruktivisme. Penelitian ini menggunakan model analisis framing dari Pan dan Kosicki, serta menganalisisnya melalui tiga perspektif utama: Agenda Setting, Teori Komunikasi Lingkungan, dan Sustainable Development Goals (SDGs). Data yang digunakan dalam penelitian ini mencakup enam artikel berita dari CNN Indonesia dan enam artikel dari Kompas.com. Hasil penelitian menunjukan bahwa Kompas.com membentuk framing berita polusi udara di DKI Jakarta untuk membuat para pembaca memiliki perspektif positif bagi pemerintahan provinsi DKI Jakarta dalam penaganan polusi udara di kota Jakarta. Sedangkan CNN Indonesia membentuk framing tentang polusi udara di DKI Jakarta secara aktual dan faktual sehingga tidak membuat pembaca misinformasi. CNN Indonesia maupun Kompas.com memiliki agenda setting yang kuat dalam memberitakan isu polusi udara. Dalam konteks Teori Komunikasi Lingkungan, CNN Indonesia lebih kritis terhadap kebijakan yang ada dan memberikan rekomendasi praktis, sedangkan Kompas.com lebih menekankan tindakan yang diambil oleh pemerintah. Keduanya turut berkontribusi pada pencapaian SDGs dengan memberikan informasi yang relevan dan mendorong upaya kolektif untuk mengatasi polusi udara di Jakarta. Penelitian ini diharapkan menjadi evaluasi bagi media online untuk membuat konstruksi yang apa adanya, sehingga mengakibatkan isi berita berbeda dengan realitas yang sebenarnya.

Polusi Udara, Analisis Framing, Agenda Setting, Teori Komunikasi Lingkungan, Sustainable Development Goals, Media Online, CNN Indonesia, Kompas.com