Tesis ini membahas penerapan teknologi terhadap proses apostille dalam sistem hukum Indonesia. Apostille merupakan prosedur yang disederhanakan untuk mengesahkan dokumen publik asing. Tesis ini mengeksplorasi implementasi teknologi pada proses Apostille dengan menganalisis bagaimana digitalisasi telah mengubah transaksi hukum lintas batas. Dengan menganalisis manfaat dan tantangan apostille elektronik, tesis ini bertujuan memberikan wawasan tentang implementasi masa depan autentikasi dokumen di Indonesia dan implikasinya terhadap perdagangan dan kerja sama internasional. Teori monisme, harmonisasi, dan dualisme menjadi kunci utama penelitian ini. Penelitian ini didukung dengan metodologi kualitatif yang bersifat deskriptif dengan teknik pengumpulan data primer dan sekunder melalui wawancara mendalam, jurnal, dan websites, untuk menganalisis pelaksanaan proses apostille melalui platform digital. Penelitian ini menyimpulkan tantangan dan peluang penerapan proses apostille serta menjawab bagaimana memperbaiki proses tersebut di masa depan dengan lebih sederhana melalui era digitalisasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa implementasi proses Apostille melalui platform digital masih memerlukan dukungan dari pemerintah Indonesia dan kerja sama serta komunikasi antar sesama negara anggota. Adanya kerangka hukum yang kuat sangat penting untuk mendukung sistem Apostille digital yang menangani masalah seperti status hukum dokumen elektronik dan privasi data. Selain itu, peningkatan kolaborasi internasional sangat diperlukan untuk memastikan pengakuan dokumen Apostille secara digital tanpa hambatan lintas batas.

Kata kunci: Proses Apostille, The Hague Convention, Teknologi dan Sistem Legal