Diplomasi adalah sebuah kegiatan bernegosiasi. Praktik diplomasi sudah mengalami perkembangan yang ditunjukkan dengan adanya pelibatan teknologi digital dalam aktivitasnya, termasuk untuk urusan ekonomi dan perdagangan. Fenomena ini disebut juga dengan diplomasi digital. Di samping pihak pemerintah (state), strategi diplomasi digital juga banyak dilakukan oleh pihak non-pemerintah (non-state), seperti sektor privat, salah satunya melalui Shopee Indonesia. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode studi kasus melalui pendekatan deskriptif kualitatif. Penelitian ini menggunakan Teori Digital Diplomacy dilengkapi dengan Konsep Digital Literacy serta Keamanan Ekonomi dan Perdagangan Digital guna mencapai tujuan penelitian, yaitu menjelaskan bagaimana diplomasi digital yang dilakukan oleh Shopee Indonesia berhasil mengoptimalisasi keamanan ekonomi dan perdagangan di era Society 5.0. Temuan utama dari penelitian menunjukkan Shopee Indonesia terbukti telah berhasil menerapkan strategi diplomasi digital dalam rangka mengamankan keberlangsungan aktivitas ekonomi dan perdagangan negara Indonesia melalui upaya pengadaan platform online shop lintas negara yang hanya dapat tercapai apabila didukung oleh keberhasilan berikut: (1) Shopee Indonesia telah mampu meningkatkan keterampilan literasi digital (functional skill and beyond, the ability to find and select, dan e-safety) WNI para pengguna aplikasi dan (2) Shopee Indonesia telah memenuhi sejumlah kriteria (simplicity, generalizability, predictive precision, dan tractability) yang dibutuhkan untuk memungkinkan terciptanya keamanan ekonomi dan perdagangan menguntungkan yang kondusif.

Digital Diplomacy, Shopee Indonesia, Keamanan Ekonomi dan Perdagangan