Pada era digitalisasi, teknologi tidak hanya digunakan untuk berkomunikasi dan hiburan, melainkan juga untuk keperluan bisnis. Tidak dapat dipungkiri bahwa media sosial memiliki peran penting dalam pembentukan citra merek terlebih setelah masa pandemi COVID-19. Early Learning Centre (ELC) sebagai sebuah perusahaan yang menjual produk mainan edukasi anak-anak memilih Instagram sebagai salah satu media untuk memberikan informasi dan berkomunikasi dengan konsumen sekaligus untuk membentuk citra merek. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana pengelolaan Instagram @elcindo dalam membangun citra Early Learning Centre. Penulis menggunakan teori Citra yang dibentuk pada tahun 1992 oleh Frank Jefkins yang terdiri dari the mirror image, the current image, the wish image, dan the multiple image. Penulis menggunakan metode penelitian kualitatif dengan teknik wawancara semi-terstruktur yang pertanyaannya dilandaskan dari teori Citra. Hasil yang ditemukan oleh penulis adalah ELC memperoleh citra yang positif dari sudut pandang konsumen dengan memproduksi konten berupa kategori mainan sesuai usia atau aktivitas tertentu, mengikutsertakan icon ELC, yaitu Sam dalam kontennya, dan mengikuti fenomena yang sedang terjadi di masyarakat seperti koleksi mainan Barbie, serta memaksimalkan penggunaan fitur Instagram feeds, story, dan live. ELC menjalin komunikasi yang baik dengan konsumen melalui pelayanan staf yang ramah dan adanya departemen Customer Relation Coordinator (CRC) yang bertugas khusus untuk melayani keluhan konsumen yang bersifat lebih spesifik.

Kata Kunci: Citra Merek, Pengelolaan Instagram, Teori Citra, Strategi Media Sosial