Dalam mencapai tujuannya, suatu negara diharapkan dapat menjalin hubungan baik dengan negara lain dan menggunakan budaya yang dimiliki untuk dijadikan alat berdiplomasi. Salah satu budaya tersebut adalah kuliner. Diplomasi kuliner disebut juga dengan gastrodiplomasi, yakni langkah untuk mempromosikan suatu negara dengan menggunakan kuliner yang dimiliki sebagai alatnya. Gastrodiplomasi sudah banyak dilakukan oleh beberapa negara lain, seperti Thailand dan Jepang. Gastrodiplomasi yang dijalankan dengan baik dapat mempengaruhi pertumbuhan yang positif bagi sektor lainnya seperti sektor pariwisata dan perekonomian. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peran aktor non-negara dalam gastrodiplomasi Indonesia dengan menggunakan metode penelitian kualitatif dengan menggunakan teknik wawancara bersama tiga narasumber. Hasil dari penelitian ini, adanya kerjasama antara Bango dengan aktor negara, yakni Kemenparekraf RI menunjukkan bahwa dalam pelaksanaan FJB Mandalika 2022 terdapat penerapan konsep polilateralisme. FJB Mandalika 2022 ini bertujuan untuk memperkenalkan Indonesia dengan menggunakan kuliner legendaris Indonesia yang disajikan langsung oleh penjaja kuliner pilihan kepada masyarakat asing yang berpartisipasi dalam MotoGP Mandalika. Penelitian ini dibuat dengan didasari oleh tiga konsep, yaitu diplomasi publik, gastrodiplomasi, dan polilateralisme. Dengan adanya penelitian ini, diharapkan dapat menjadi contoh bagi negara atau aktor non-negara lainnya yang akan menjalani praktik gastrodiplomasi.

Kata kunci: Diplomasi Publik, Gastrodiplomasi, Polilateralisme, Aktor Non- Negara, Budaya, Indonesia, Bango, Mandalika