ODHA sangat memerlukan bantuan dan dukungan dari keluarga, tenaga medis, psikolog, pekerja sosial, masyarakat, komunitas, teman sebaya dan lain-lain. Karena kondisi ini sangat memerlukan penanganan yang komprehensif. Keluarga adalah dukungan terpenting yang dibutuhkan oleh ODHA, tetapi seringkali mereka tak memiliki keberanian untuk berterus terang kepada keluarganya terkait kondisinya karena stigma dan diskriminasi. Paradigma positivistik memungkinkan penelitian kuantitatif untuk menguji hubungan sebab-akibat dengan menggunakan observasi. Karena tujuan beberapa penelitian positivistik adalah untuk memberikan penjelasan tentang fenomena yang dapat diukur dan dipelajari secara objektif. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis seberapa efektif peran pendamping dan komuniaksi interpersonal tehadap pembentukan sikap ODHA di LSM Kuldesak Depok. Teori utama yang digunakan dalam penelitian ini yaitu efektivitas dan komunikasi interpersonal dalam mendefinisikan sikap. Pada penelitian ini mendapati temuan bahwa adanya pengaruh efektivitas terhadap sikap dan adanya pengaruh komunikasi interpersonal terhadap sikap. Faktor yang paling berpengaruh terhadap pembentukan sikap yaitu adalah komunikasi interpersonal dengan nilai sebesar 0.373 merupakan faktor yang lebih dominan mempengaruhi sikap dibandingkan efektivitas.

Kata Kunci: ODHA, Kuldesak Depok, Efektivitas Peran Pendamping, Komunikasi Pendamping, Pembentukan Sikap ODHA.