Drama Korea menjadi produk asal Korea Selatan paling diminati oleh masyarakat Indonesia. Start-up sebagai salah satu drama yang memiliki popularitas tinggi di Indonesia menggambarkan kehidupan para pemuda dalam berjuang membangun perusahaan rintisan. Perjuangan dan lika-liku yang digambarkan dalam drama tersebut menggambarkan bagaimana kehidupan pelaku usaha di kehidupan nyata. Di Indonesia, pelaku usaha menjadi salah satu mata pencaharian yang cukup tinggi jumlahnya. Namun, semenjak terjadinya pandemi Covid-19 mengakibatkan keuntungan para bisnis kecil tersebut kian menurun. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui apa saja simbol dalam drama Start-up yang menggambarkan strategi dalam membangun bisnis, untuk mengetahui makna berdasarkan analisis semiotika Metz, dan untuk mengetahui bagaimana simbolisasi sebagai penyampaian pesan melalui sinematografi dalam drama Start-up. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif interpretatif dengan metode analisis semiotika Christian Metz. Teknik pengumpulan yang digunakan adalah dengan mengamati serial drama Start-up dan melakukan coding hasil penelitian. Hasil penelitian menujukkan bahwa simbolisasi strategi membangun bisnis yang digambarkan pada drama Start-up ditampilkan melalui enam sintagma semiotika Metz, diantaranya Shot Otonom, Sintagma Paralel, Sintagma Deskriptif, Sintagma Alternatif, Scene, dan Sekuen Biasa. Melalui keenam sintagma, peneliti menemukan adanya elemen model bisnis kanvas seperti diantaranya simbolisasi segmen pelanggan berupa kelompok tunanetra, simbolisasi sumber daya manusia dan perangkat komputer, simbolisasi aktivitas kunci perusahaan berupa uji tuntas dan promosi, dan simbolisasi struktur biaya yaitu bakar uang (perusahaan). Kata kunci:

Kata kunci: Strategi bisnis, drama Korea, semiotika Christian Metz