Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis penggunaan Path Goal Theory pada Program Management Trainee di Biznet dalam interaksi yang dilakukan antara Manager Trainer, Trainer, dan Trainee. Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah Path Goal yang dirumuskan oleh House & Mitchel (1974). Penelitian ini berada pada paradigma konstruktivis dengan penggunaan metode studi kasus dari Robert K. Yin. Untuk pengumpulan datanya peneliti menggunakan wawancara mendalam dan FGD untuk memperoleh data primer, serta dokumentasi (data sekunder). Wawancara mendalam dan FGD dilakukan dengan melibatkan 13 orang narasumber yang terdiri dari manager training, anggota tim trainging, dan para trainee. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa gaya komunikasi kepemimpinan tidak semuanya dijalankan dalam program MT. Jikapun dijalankan, penggunaannya tidak pada situasi yang tepat. Misalnya gaya komunikasi direktif idealnya dilakukan ketika para trainer atau trainee membutuhkan tugas atau arahan. Dalam program MT, manager sebagai pimpinan cenderung menggunakan komunikasi direktif dalam berbagai situasi interaksi komunikasi. Gaya komunikasi kepemimpinan yang cenderung direktif tersebut cenderung tidak memperhitungkan lokus kontrol bawahan, terutama para trainee. Pimpinan menggunakan komunikasi direktif tersebut justru pada bawahan yang memiliki lokus kontrol internal. Sedangkan untuk bawahan yang memiliki lokus eksternal, gaya komunikasi pimpinan cenderung mendikte, menjudge, diskriminatif, dan lainnya. Hambatan yang muncul dalam program MT ini adalah: 1) trainee merasa tertekan; 2) trainee mengundurkan diri di tengah pelaksanaan program MT; 3) traine tidak bisa improve. Kesimpulan dari penelitian ini adalah bahwa konsep- koksenp dalam Path Goal Theory ini tidak berjalan dengan maksimal dalam program MT di Biznet.

Kata kunci: Management Trainaing, Path Goal Theory, Biznet