Pandemi Covid-19 yang terjadi telah membuat penurunan di bidang pariwisata, hal ini diawali oleh pembatasan kegiatan yang ditetapkan oleh pemerintah sehingga mengurangi jumlah wisatawan yang datang ke obyek wisata. Selain itu permasalahan pengangguran akibat pandemi juga masih menjadi masalah serius yang harus diatasi. Waduk Malahayu di Kabupaten Brebes Jawa Tengah berhasil mencatatkan kenaikan jumlah wisatawan yang datang pada tahun 2020 disaat obyek wisata lain di kabupaten Brebes mengalami penurunan jumlah wisatawan. Jika dilihat lebih jauh, efek perkembangan pariwisata juga bisa mengatasi angka pengangguran yang masih tinggi di kabupaten Brebes. Sehingga penelitian ini bertujuan untuk memahami strategi komunikasi pemasaran yang dilakukan oleh pokdarwis Geger halang dalam mengelola obyek wisata waduk Malahayu berdasarkan 7 P bauran Pemasaran. Penelitian ini menggunakan metode analisis kualitatif melalui proses penelitian studi kasus dengan wawancara, dokumentasi dan penelusuran data secara daring terhadap strategi komunikasi pemasaran yang dilakukan pokdarwis Geger halang. Hasil dari penelitian ini didapati bahwa kolaborasi dari semua aspek 7 P bauran pemasaran yang menjadi daya tarik tersendiri terhadap obyek wisata waduk Malahayu. Namun ditemukan dalam penelitian bahwa masih adanya kurangnya informasi dalam hal harga produk kepada wisatawan yang datang, walau hal ini sudah dikontrol rutin oleh Pokdarwis Geger halang. Implikasi dari penelitian ini diharapkan menjadi referensi bagi pokdarwis lainnya terutama dengan obyek wisata serupa yaitu waduk, unutk dapat termotivasi agar terus berinovasi dalam hal strategi pemasaran pariwisata.

Keywords: Pokdarwis, Marketing Communication Strategy, Marketing Communication, Tourism