Stereotip mengenai masyarakat Indonesia Timur di kalangan masyarakat ialah tidak baik. Hal tersebut dapat mempengaruhi citra dari suatu destinasi, karena dapat menimbulkan rasa takut, was-was, dll. Hal ini menjadi suatu tantangan bagi Pemerintah Daerah untuk membangun citra yang positif terlebih lagi. Salah satu upaya yang dilakukan adalah membentuk Badan Promosi Pariwisata Daerah untuk dapat melakukan kegiatan yang dapat membangun citra positif Maluku Tenggara. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Peran dari BPPD Maluku Tenggara dalam membangun citra positif destinasi pariwisata. Konsep yang digunakan dalam penelitian ini adalah Peran Public Relations yaitu communicator, relationship, back up management, dan good image maker. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif deskriptif dengan teknik wawancara dengan Direktur Eksekutif BPPD Maluku Tenggara, Kepala Dinas Pariwisata Maluku Tenggara, Konsultan Pariwisata Maluku Tenggara, dua wisatawan, serta Praktisi PR sebagai narasumber dalam penelitian ini. Hasil dari penelitian ini menunjukan BPPD Maluku Tenggara menjalani perannya sesuai dengan konsep yang digunakan untuk membangun citra positif destinasi pariwisata Maluku Tenggara dengan melakukan berbagai kegiatan public relations seperti, aktif di sosial media, membuat PR campaign, dan bekerjasama dengan media. Namun terdapat beberapa hambatan namun BPPD dapat menemukan solusi untuk mengatasinya.