Pada tahun 2020, virus COVID-19 mulai merebak di seluruh dunia termasuk di Indonesia. Dalam upaya mencegah penyebaran virus, pemerintah mengeluarkan peraturan larangan keluar rumah dan juga pembatasan di tempat-tempat umum. Hal ini berpengaruh pada bisnis-bisnis terutama disektor kuliner, sehingga membuat permintaan di restoran- restoran menurun. Pandemi COVID-19 memiliki dampak yang paling besar dengan perubahan perilaku manusia saat ini. Sehingga penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana intensi konsumen dalam menggunakan online food delivery services di masa pandemi COVID-19. Subjek penelitian pada penelitian ini adalah konsumen atau pengguna aplikasi Gojek, GrabFood dan ShopeeFood. Hasil uji dari 109 sampel penelitian ini mengaitkan beberapa variabel berdasarkan teori Technology Acceptance Model (TAM) yaitu, perceived ease of use, trust, food saving risk, perceived severity, perceived vulnerability dengan hasil variabel- variabel tersebut kurang berpengaruh terhadap Customer Intention. Sedangkan, untuk variabel Perceived Usefullness, Price Saving Benefit dan Time Saving Benefit berpengaruh positif terhadap Customer Intention untuk menggunakan online food delivery services.