Perkembangan teknologi digital seperti saat ini mempermudah manusia dalam melakukan proses komunikasi, karena dapat dilakukan tanpa harus bertatap muka secara langsung. Komunikasi dapat dilakukan dengan menggunakan teknologi internet, yang salah satunya adalah dengan media sosial. Media sosial juga menghadirkan berbagai fitur menarik dan kelebihannya masing – masing, sehingga manusia dapat melakukan berbagai aktivitas seperti komunikasi, transaksi, membangun komunitas, pembelajaran, menjalankan bisnis, dan lain sebagainya. Selain itu, manusia dapat mengakses media sosial dimana saja dan kapan saja, dengan hanya bermodalkan alat elektronik dan koneksi internet. Namun dengan berbagai kelebihan dan kemudahan tersebut, tidak sedikit orang yang menyalahgunakan media sosial dengan cara menyebarkan berita bohong
atau hoaks. Salah satu lembaga Pemerintahan di Indonesia yang mempunyai tugas dan fungsi dalam mencegah, memantau, dan menangkal penyebaran hoaks adalah Kementerian Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia (Kemkominfo). Oleh karena itu, penelitian ini secara spesifik membahas tentang analisis strategi komunikasi Kemkominfo dalam mencegah penyebaran hoaks di media sosial. Strategi komunikasi tersebut di analisis dengan menggunakan konsep strategi komunikasi yang dikemukakan oleh Cangara (2014), dimana terdapat empat langkah dalam merumuskannya, serta menggunakan metode pendekatan kualitatif yang berfokus pada konsep strategi komunikasi. Untuk menjawab tujuan dari penelitian ini, hasil analisis data dan pembahasan menyatakan bahwa strategi komunikasi Kemkominfo yang dilaksanakan untuk mencegah penyebaran hoaks di media sosial adalah dengan menggunakan literasi
digital.