Dalam penelitian ini peneliti ingin menganalisa persepsi perempuan terhadap pernikahan setelah menonton serial layangan putus, dikarenakan fenomena yang terjadi setelah menonton serial layangan putus membuat perempuan menjadi takut dan memilki sebuah ketraumaan tersendiri terhadap pernikahan dikarenakan takut dengan adanya orang ketiga atau perselingkuhan. Oleh karena itu peneliti melakukan penelitian mengenai “Persepsi Wanita Lajang Terhadap Pernikahan Pada Tayangan Serial Layangan Putus”. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan teknik penulisan studi deskriptif dengan metode penelitian kualitatif. Penggunaan studi deskriptif diperlukan untuk mengumpulkan data-data penelitian yang kemudian diolah sebagai bentuk tulisan ataupun gambar. Penelitian ini memfokuskan tentang bagaimana persepsi yang terjadi pada para wanita lajang terhadap pernikahan setelah menonton serial layangan putus. Persepsi wanita lajang mengenai pernikahan dapat berbeda-beda, tergantung bagaimana individu tersebut melihat permasalahan dalam serial tersebut.Dari hasil penelitian ini, ditemukan bahwa adanya perubahan perilaku penonton sebelum dan sesudah menonton serial Layangan Putus. Berdasarkan pembahasan pada bab IV, ketujuh narasumber memiliki tanggapan bahwa serial Layangan Putus memiiki alur cerita yang bagus, mengajari pentingnya menjaga kepercayaan dengan pasangan. Disarankan kepada para wanita lajang yang telah menonton serial Layangan Putus agar lebih berhati-hati dalam memilih pasangan, meningkatkan komunikasi yang baik (terbuka dan jujur) dengan pasangan, dan memotivasi diri sendiri agar tidak terbawa dengan rasa takut, ragu dan trauma untuk menikah.