Record Detail
Advanced SearchText
Pembuatan Klip Video dan Lagu “Inner Child” Sebagai Dukungan Anti Kekerasan pada Anak
Kekerasan pada anak merupakan hal yang masih banyak terjadi di Indonesia. Putra (2021) mengatakan terdapat 3.122 kasus kekerasan terhadap anak hingga dari Januari 2021 hingga Juni 2021. Bentuk kekerasan pada anak bisa berupa kekerasa fisik, seksual, psikis dan penelantaran anak. Mayar (2013) menjelaskan bahwa pengalaman-pengalaman positif menjadi modal bagi anak untuk kehidupan sukses di masa mendatang karena apa yang dipupuk sejak kecil akan dipetik buahnya di masa dewasa. Dari pernyataan tersebut, pembuat karya menangkap suatu pesan bahwa pengalaman di masa kecil merupakan modal untuk masa depan. Menurut Sedyawati (2002), seni pertunjukan merupakan wahana untuk menyampaikan suatu pesan. Sedyawati melanjutkan bahwa jenis - jenis seni pertunjukan umumnya adalah seni musik, seni tari, seni rupa dan seni drama. Oleh karena itu, sebagai mahasiswa jurusan Performing Arts Communication, pembuat karya memilih lagu dan klip video sebagai media dalam penyampaian pesan. Pembuat karya akan melakukan tiga tahap proses mulai dari tahap pra-produksi (pengembangan ide lagu dan klip video, wawancara narasumber), produksi (syuting dan premiere) dan pasca produksi (pengumpulan responden). Dari feedback yang pembuat karya terima setelah penayangan klip video, dapat pembuat karya simpulkan bahwa pesan yang terkandung di dalam klip video pembuat karya tersampaikan dengan baik.
Availability
S101218SP | S1.PAC.010.22 | Hanya Tersedia Softcopy. | Available |
Detail Information
Series Title |
-
|
---|---|
Call Number |
S1.PAC.010.22
|
Publisher | LSPR : Jakarta., 2022 |
Collation |
-
|
Language |
Indonesia
|
ISBN/ISSN |
-
|
Classification |
NONE
|
Content Type |
-
|
Media Type |
-
|
---|---|
Carrier Type |
-
|
Edition |
-
|
Subject(s) | |
Specific Detail Info |
-
|
Statement of Responsibility |
-
|
Other version/related
No other version available