Sejak dipatenkannya batik sebagai warisan budaya Indonesia oleh UNESCO pada 2009, batik menjadi salah satu identitas nation branding Indonesia. Ekspor batik ke berbagai negara terus meningkat bahkan di kala pandemi Covid-19 sekalipun. Bluesville menjadi salah satu dari empat brand yang berhasil terpilih oleh Badan Ekonomi Kreatif - yang sekarang terintegrasi menjadi Kemenparekraf untuk mengikuti pameran Liberty Fairs di Amerika Serikat. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis peran Bekraf dalam mengomunikasikan nation branding batik Indonesia di Amerika Serikat melalui brand Bluesville. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif paradigma post-positivistik dengan teknik triangulasi data yang didapat dari data primer wawancara dengan Co-Founder Bluesville dan Mantan Kepala Bekraf, observasi, dan dokumentasi. Kemudian dianalisis menggunakan competitive identity hexagon yang terdiri dari aspek policy, culture, brands, people, tourism, dan investment. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Bekraf memiliki peran yang sangat besar dalam menjadikan Bluesville sebagai aktor dari nation branding budaya batik dari Indonesia di pameran Liberty Fairs. Bekraf memiliki peran sebagai kurator, fasilitator, dan supervisor. Melalui upaya ini, mampu secara efektif meningkatkan kapasitas brand lokal dan meningkatkan nation branding batik. Namun, peran Bekraf kurang mencakup aspek tourism dan investment. Upaya ini harus dilanjutkan oleh Kemenparekraf dengan mempertimbangkan kejelian pemilihan pameran dan meningkatkan perannya sebagai fasilitator.