Terjadinya penggabungan tiga bank syariah milik BUMN yaitu BNI Syariah, Bank Syariah Mandiri dan BRI Syariah menjadi Bank Syariah Indonesia di tahun 2021 tentunya berdampak pada perubahan budaya organisasi yang menjadi salah satu faktor yang menentukan keberhasilan dari merger ini. Gesekan yang terjadi di awal-awal penggabungan menyebabkan perlunya dilakukan program-program sosialisasi terhadap perubahan budaya baru dengan menggunakan komunikasi internal yang tepat. Menggunakan pendekatan penelitian kualitatif deskriptif dengan paradigma konstruktivis, peneliti menggunakan Teori Komunikasi Internal, Teori Budaya Organisasi serta Proses Sosialisasi untuk menganalisa hasil penelitian guna menjawab rumusan masalah yang bertujuan untuk memahami bagaimana komunikasi internal yang digunakan dalam mensosialisasikan budaya organisasi Bank Syariah Indonesia setelah dilakukannya merger. Hasil penelitian menunjukkan bahwa komunikasi internal memiliki peran penting dalam proses sosialisasi budaya organisasi baru yang dibangun berdasarkan visi dan misi organisasi, strategi perusahaan, nilai-nilai yang dianut yaitu prinsip syariah serta Al Qur’an dan Hadist sebagai asumsi yang menjadi dasar terbentuknya panduan dalam berperilaku bagi pegawai di lingkungan kerja melalui tiga tahap proses sosialisasi yaitu sosialisasi antisipatif, encounter, dan metamorphosis. Salah satu bentuk proses sosialisasi tadi dilakukan dalam program-program komunikasi yang dilaksanakan oleh Tim Culture Transformation Program. Namun komunikasi internal yang baik juga perlu didukung oleh peran pemimpin dan terlaksananya harmonisasi remunerasi bagi pegawai. Hal ini memudahkan proses sosialisasi budaya organisasi untuk dapat diterima dan dilaksanakan dengan baik oleh seluruh pegawai sehingga tercapai kinerja bisnis yang merupakan tujuan dari dilakukannya merger perusahaan.