Personal branding pada konten media sosial bisa mendatangkan keuntungan berupa popularitas dan juga materi, atau yang disebut sebagai komodifikasi konten. Hal inilah yang terjadi pada content creator Jenda Munthe yang melakukan personal branding melalui konten #tanyajawabJenda #nanyaapakau pada awal tahun 2020 lalu. Akan tetapi, realitas ini ternyata tidak bisa dialami oleh banyak orang yang juga melakukan aktivitas sebagai content creator. Penelitian ini bertujuan untuk memahami konstruksi personal branding serta komodifikasi konten dengan menggunakan personal branding yang dilakukan Jenda. Melalui penelitian ini proses personal branding sebagai komodifikasi konten Instagram Jenda Munthe dianalisis dengan menggunakan delapan konsep personal branding dan konsep komodifikasi konten. Penelitian ini menggunakan paradigma konstruktivisme, dengan pendekatan penelitian kualitatif dan metode penelitian studi kasus. Hasil penelitian menunjukkan personal branding yang dilakukan Jenda Munthe melalui konten #tanyajawabJenda #nanyaapakau memenuhi delapan konsep pedoman personal branding. Dari delapan elemen tersebut, ada lima elemen yang paling dominan terdapat pada personal branding Jenda Munthe, yakni, Spesialisasi, Kepemimpinan, Kepribadian, Perbedaan dan Nama Baik. Pada proses komodifikasi konten, elemen personal branding yakni Spesialisasi, Kepemimpinan, Kepribadian dan Perbedaan, dikelolanya ke dalam kata-kata, bahasa, suara dan gambar bergerak. Sehingga konten tersebut memenuhi komponen utama konten media sosial yakni adanya presentasi diri Jenda, call to action yang menghasilkan followers dan user engagement yakni Save, Share, Likes dan Comment pada Insight Instagram yang digunakan content creator sebagai nilai tukar dan jual konten. Penggunaan dan hasil digitalisasi fitur Instagram tersebut juga menunjukkan pemenuhan elemen personal branding yakni, Kepemimpinan, Terlihat dan Nama Baik.