Image of Analisis Adaptasi Perilaku Baru Dengan Pendekatan Kearifan Lokal Satu Rumah Satu Padasan di Dusun Jatisawit, Desa Balecatur, Daerah Istimewa Yogyakarta

Text

Analisis Adaptasi Perilaku Baru Dengan Pendekatan Kearifan Lokal Satu Rumah Satu Padasan di Dusun Jatisawit, Desa Balecatur, Daerah Istimewa Yogyakarta



Kampanye Satu Rumah Satu Padasan digagas oleh kepala padukuhan Jatisawit yang bertujuan untuk mencegah penyebaran virus COVID-19 dengan mencuci tangan. Kampanye ini dilakukan dengan kearifan lokal masyarakat Jawa, yaitu tradisi padasan. Berdasarkan hal tersebut, peneliti tertarik melakukan penelitian dengan melihat fenomena di lapangan bahwa masyarakat Dusun Jatisawit menangani masalah baru dengan pendekatan kearifan lokal yang telah ada sebelumnya. Penelitian ini dikaji dengan metode kualitatif dan tradisi Fenomenologi, yang bertujuan untuk mengidentifikasi adaptasi perilaku baru dengan pendekatan kearifan lokal Satu Rumah Satu Padasan yang dilakukan oleh masyarakat Dusun Jatisawit. Penelitian ini berhasil mengidentifikasi bahwa adaptasi perilaku baru yang dilakukan merupakan hasil dari bentuk kesepahaman makna antara kepala padukuhan dengan masyarakatnya. Dianalisis dengan konsep dasar teori interaksi simbolik, hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat 2 bentuk interaksi yang terjadi dalam konsep mind, yaitu verbal, yang meliputi interaksi langsung, dan non-verbal, yang meliputi kegiatan kampanye. Kemudian dalam konsep self, masyarakat memandang penting nilai kebersihan dan nilai kearifan lokal sebagaimana sudut pandang kepala padukuhan, dan memproyeksikan hal tersebut pada konsep soceity. Ditemukan perubahan perilaku yang signifikan, yaitu menggunakan dan meletakkan padasan di depan rumah, melengkapi padasan dengan sabun cuci tangan, serta mengisi ulang padasan secara rutin. Kampanye ini mencapai tujuannya untuk memodifikasi perilaku masyarakat dengan mengandung karakteristik kearifan lokal, yaitu sebagai pemberi arah perkembangan budaya, alat kontrol sosial dan pertahanan budaya. Namun, ditemukan juga penolakan dari masyarakat, sehingga perlu membangun hubungan interpersonal lebih lagi, yaitu dengan meningkatkan frekuensi sharing session dalam kampanye.

Kata kunci: kampanye, kearifan lokal, teori interaksi simbolik, kualitatif


Availability

S101029SPS1.PR.025.21Hanya Tersedia Softcopy.Available

Detail Information

Series Title
-
Call Number
S1.PR.025.21
Publisher LSPR : Jakarta.,
Collation
-
Language
Indonesia
ISBN/ISSN
-
Classification
NONE
Content Type
-
Media Type
-
Carrier Type
-
Edition
-
Subject(s)
Specific Detail Info
-
Statement of Responsibility

Other version/related

No other version available


File Attachment



Information


RECORD DETAIL


Back To PreviousXML DetailCite this