Masalah kesehatan mental, salah satunya depresi, di Indonesiasampai saat ini masih dianggap sesuatu yang tidak serius. Banyaknyastigma negatif mengenai seseorang dengan depresi membuat merekaenggan untuk mencari pertolongan yang tepat. Berdasarkan pernyataanKetua Perhimpunan Dokter Spesialis Kedokteran Jiwa Indonesia (PDSKJI),dr Eka Viora, SpKJ, sekitar 15,6 juta masyarakat Indonesia mengalamidepresi, tetapi hanya 8% yang mencari pengobatan ke profesional. Salahsatu penyebab orang jatuh depresi adalah ekspektasi terlalu tinggi. Saatekspektasi itu tidak berhasil tercapai, tidak sedikit yang mengalami beberapagejala depresi seperti kehilangan energi, perubahan nafsu makan, gangguantidur, cemas, kemampuan berkonsentrasi menurun, tidak mampu membuatkeputusan, rasa tidak tenang, rasa tidak berguna, bersalah atau putus asa,dan pikiran-pikiran untuk menyakiti diri sendiri hingga pikiran untuk bunuhdiri. Oleh karena itu, sebagai mahasiswa Performing Arts Communication,pembuat karya ingin meningkatkan self-awareness dan awarenessmengenai depresi melalui pementasan teater musikal sebagai media untukmenyatakan rasa dan karsa dalam mewujudkan suatu karya seni, dimana didalamnya, media ini ditunjang oleh unsur-unsur lainnya, yaitu gerak (tubuh,bunyi, rupa), suara (kata, ucapan), bunyi (efek, musik), dan rupa (cahaya,tata panggung, tata rias & busana) (Riantiarno, 2011, p.1-2). MelaluiPementasan Teater Musikal “CAELUM”, pembuat karya ingin memberikangambaran pengaruh dari ekspektasi terlalu tinggi terhadap diri sendiri sertapemahaman mengenai kemungkinan dampak yang dapat terjadi terhadapkesehatan mental dan pentingnya penanganan kesehatan mental secara tepat.

Kata Kunci: Depresi, Kesehatan Mental, Ekspektasi, Teater Musikal