Sejak tahun 1950, kebutuhan perekonomian global terkait bencana alam naik 14 kali lipat. Bencana alam yang terjadi pada tahun 2018, menempatkan Indonesia menjadi negara dengan jumlah korban terbanyak di dunia, yang mana diakibatkan oleh tiga fenomena langka. Penelitian ini membahas program Desa Tangguh bencana sebagai langkah strategis pengurangan risiko bencana berbasis masyarakat di Kabupaten Pandeglang yang menjadi salah satu wilayah yang memiliki dampak kerusakan dan korban jiwa paling besar dari fenomena tsunami di Selat Sunda. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh informasi mengenai langkah kegiatan dan strategi komunikasi program tersebut yang mengacu pada konsep mitigasi bencana menurut George D. Haddow dan Kim S. Haddow tahun 2014. Metode penelitian menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif dengan paradigma interpretatif. Pengumpulan data dilakukan melalui wawancara semi terstruktur serta dokumen pendukung lainnya, yang mana dianalisis dengan menggunakan metode Miles & Huberman serta diuji kredibilitasnya dengan triangulasi sumber. Hasil penelitian menunjukkan bahwa partisipasi masyarakat dalam program ini menjadi kunci utama sebagai inisiator, perencanaan hingga pada pelaksanaan kegiatan. Upaya-upaya pengurangan risiko bencana ini dilakukan dengan mengidentifikasi risiko masyarakat, menentukan rencana aksi, pendanaan, melibatkan opinion leader sebagai pihak yang diguguhkan masyarakat, membentuk pesan, hingga pada mekanisme saluran komunikasi.

Kata kunci: desa tangguh bencana, mitigasi bencana, pengurangan risiko, berbasis masyarakat, kabupaten pandeglang.