Penelitian ini dimulai dari fenomena wisata kuliner Ubud yang menjadi atribut baru dalam mengembangkan city branding sebagai destinasi gastronomi. Daya tarik Ubud yang sudah diketahui oleh wisatawan global akan seni, budaya dan alam menjadi pondasi dalam mengembangkan kuliner yang merupakan salah satu strategi komunikasi yang tepat untuk mengenalkan budaya Indonesia kepada khalayak internasional. Dinas Pariwisata Kabupaten Gianyar yang memiliki tugas untuk mengelola dan mengatur segala Pariwisata yang ada di Gianyar sudah melakukan berbagai cara untuk mempromosikan destinasi wisata, salah satunya adalah tugas yang diberi oleh pemerintah Republik Indonesia akan mengelola Ubud sebagai destinasi gastronomi berstandar internasional oleh UNWTO. Oleh karena itu, penelitian ini, dilakukan untuk menganalisa bagaimana perkembangan city branding Ubud dalam memperkuat citranya sebagai destinasi wisata budaya. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif bersifat deskriptif dengan menggunakan City branding Communication Model oleh Kavaratzis untuk menganalisa konsep komunikasi city branding, dan melakukan wawancara, analisis data dan triangulasi sumber data dalam menemukan faktor pembentuk city image Ubud. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa faktor terbesar yang mempengaruhi perkembangan citra Ubud sebagai destinasi gastronomi adalah kesinergiaan dari stakeholders atau para mitra yang mendukung dan memberikan kontribusinya dalam memberikan kesan kepada wisatawan sehingga terbentuknya citra positif yang akan menguatkan pariwisata Ubud dimata khalayak Internasional.

Keywords : City Branding, Destinasi, Pariwisata, Gastronomi, Ubud.