Pada Juli 2019, Garuda Indonesia menjadi sorotan publik akibat unggahan youtube salah satu penumpang penerbangan rute Sydney-Denpasar-Jakarta bernama Rius Vernandes terkait daftar menu tulis tangan yang dibagikan oleh awak kabin dalam selembar kertas sehingga mencoreng citra Garuda Indonesia yang dikenal memiliki full service airlines terbaik di kalangannya. Peristiwa ini berlanjut dengan pelaporan oleh pihak Serikat Karyawan Garuda terhadap Rius Vernandes terkait dugaan pencemaran nama baik. Belum selesai dengan kasus menu tulis tangan, Garuda Indonesia mengeluarkan surat edaran larangan mendokumentasikan kegiatan di pesawat sehingga tindakan ini menuai tanggapan negatif dari masyarakat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui adakah pengaruh publisitas kasus menu tulis tangan Garuda Indonesia terhadap citra perusahaan dan seberapa besar pengaruh publisitas kasus menu tulis tangan Garuda Indonesia terhadap citra perusahaan. Dalam penelitian ini menggunakan teori restorasi citra dan konsep publisitas serta konsep citra perusahaan. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode survei dan pengumpulan data melalui instrumen penelitian berupa kuesioner yang disebarkan secara langsung tatap muka kepada 100 responden. Berdasarkan hasil penelitian ini, publisitas kasus menu tulis tangan Garuda Indonesia berpengaruh secara signifikan terhadap citra perusahaan sebesar 0,000 < 0,05. Sedangkan besarnya pengaruh publisitas kasus menu tulis tangan Garuda Indonesia terhadap citra perusahaan sebesar 0,540. Hasil penelitian ini diharapkan manajemen komunikasi Garuda Indonesia lebih cepat tanggap dalam menghadapi isu agar tidak berubah menjadi krisis, serta memberikan pedoman komunikasi kepada internal perusahaan dalam menghadapi isu sehingga isu terlokalisasi dengan tepat.

Kata Kunci:Publisitas, Citra Perusahaan, Garuda Indonesia.