Istilah milenial semakin sering dibicarakan, adapun istilah tersebut merupakan sebutan bagi generasi Y yang merupakan kelompok generasi yang lahir pada kisaran tahun 1980an sampai tahun 2000an yang saat ini berumur 18 – 37 tahun, generasi ini akan segera mendominasi golongan pekerja dimasa depan. Berada pada usia produktif, tentu saja tidak lepas bila kita membicarakan perihal pekerjaan. Generasi ini sering disebut generasi instan dan dianggap sebagai generasi yang tidak loyal pada perusahaan dan sering berganti-ganti pekerjaan. Akan tetapi, berdasarkan penelitian yang dibahas di World Economic Forum pada tahun 2016, ternyata 43% dari mereka yang disebut pekerja keras adalah berasal dari golongan milenial, sedangkan 57% lainnya merupakan generasi X dan Baby Boomers. Penelitian ini merupakan penelitian penjelasan (explanatory research) dimana peneliti akan menjelaskan hubungan kausal antara variabel komunikasi internal, budaya organisasi, kepuasan kerja dan organizational citizen behaviour (OCB) pada karyawan milenial. Pendekatan pada penelitian ini merupakan pendekatan kuantitatif dengan jenis penelitian deskriptif. Hasil penelitian berdasarkan hasil uji pengaruh analisis jalur menunjukkan bahwa besarnya koefisien jalur masing-masing variabel adalah komunikasi internal terhadap kepuasan kerja adalah sebesar 0.435; budaya organisasi terhadap kepuasan kerja sebesar 0.589; komunikasi internal terhadap OCB sebesar 0.161; budaya organisasi dengan OCB sebesar 0.128; kepuasan kerja terhadap OCB sebesar 0.943, dimana berdasarkan kategori pengaruh setiap variabel maka pengaruh masing-masing variabel tersebut adalah kuat karena bernilai diatas 0,30. Serta hasil hipotesis yang diterima yaitu komunikasi internal dan budaya organisasi mempunyai pengaruh positif terhadap kepuasan kerja, komunikasi internal, budaya organisasi dan kepuasan kerja mempunyai pengaruh terhadap OCB dan komunikasi internal dan budaya organisasi melalui kepuasan kerja LSPR
ix mempunyai pengaruh terhadap OCB karyawan milenial PT Redkendi Andalan Mitra. Dengan bertambahnya jumlah milenial di angkatan kerja serta menurunnya tren loyalitas kerja, saat ini banyak perusahaan-perusahaan yang mulai memikirkan kembali model bisnisnya supaya tetap menarik bagi karyawan-karyawan terbaik mereka dengan menciptakan lingkungan kerja yang bisa meniru aspek sosial yang bebas dimana ruangan kantor dibuat dengan konsep open space atau tanpa sekat dengan lingkungan kerja yang kolaboratif dan mengurangi sistem struktural dalam hal pelaporan. Perusahaan mulai memetakan nilai dan arah perusahaan dengan menyesuaikan dengan visi yang lebih besar.
Kata Kunci: Millenial, Generasi Y, Komunikasi Internal, Budaya Organisasi, Kepuasan Kerja, OCB