Penelitian ini mengkaji komunikasi antarbudaya wisatawan asing dengan masyarakat lokal Desa Nglanggeran di Yogyakarta. Tujuanpenelitian ini adalah untuk mendeskripsikan interaksi antarbudaya wisatawan asing dengan masyarakat lokal Desa Nglanggeran, serta mendapatkan gambaran pengembangan masyarakat desa sebagai Desa Wisata di kancah internasional. Dalam penelitian digunakan konsep Komunikasi Antarbudaya yang dikemukakan oleh Samovar, Porter, dan McDaniel (2012), serta kelanjutan konsep Soft Power (Diplomasi Publik) oleh Joseph Nye (2013). Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif dengan teknik pengumpulan data berupa wawancara mendalam, dan observasi partisipaif yang selanjutnya dianalisa dengan teknik analisis data model Miles and Huberman. Hasil penelitian menunjukkan bahwa adapertemuan antarbudaya yang disertai kendala penggunaan bahasa verbal yang dapat diatasi dengan komunikasi non-verbal dan terbentuknya partisipasi interaktif antara masyarakat lokal selaku pengelola dengan wisatawan asing yang merujuk ke gambaran pengembangan masyarakat desa melalui sektor pariwisata desa di Indonesia
Kata kunci: Komunikasi Antarbudaya, Soft Power, Diplomasi Publik, Wisatawan Asing, Masyarakat lokal, Desa Nglanggeran, Desa Wisata