Indonesia telah melakukan berbagai upaya agar negara-negara maupun organisasi internasional mengakui Illegal, Unregulated and Unreported Fishing (IUU Fishing) sebagai kejahatan transnasional terorganisasi, termasuk dengan menggunakan diplomasi multilateral. Penelitian ini membahas lebih lanjut diplomasi multilateral Indonesia untuk mendorong pengakuan IUU Fishing sebagai kejahatan transnasional terorganisasi. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dan dianalisis dengan menggunakan dua konsep yaitu diplomasi multilateral dan komunikasi persuasi. Hasil dari penelitian ini menjelaskan 3 dari 4 fungsi diplomasi multilateral di dalam berbagai konferensi multilateral yang berbentuk fungsional, regional dan adhoc. Fungsi tersebut antara lain: dalam konfensi multilateral, Indonesia menyampaikan pentingnya IUU Fishing untuk diakui sebagai kejahatan transnasional terorganisasi; Indonesia menyampaikan tujuan jika IUU Fishing diakui sebagai kejahatan transnasional terorganisasi; serta upaya negosiasi yang dilakukan Indonesia agar IUU Fishing dapat diakui sebagai kejahatan transnasional terorganisasi. Namun sampai tahun 2018, fungsi penciptaan norma tidak berjalan karena IUU Fishing belum ditetapkan sebagai kejahatan transnasional terorganisasi di berbagai konferensi yang digunakan Indonesia. Penelitian ini juga menemukan komponen dan aspek komunikasi persuasi yang diterapkan dalam diplomasi tersebut.
Kata kunci: IUU Fishing, kejahatan transnasional terorganisasi, Indonesia, diplomasi multilateral, komunikasi persuasi L