Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan pola interaksi penggemar K-Pop, khususnya ARMY Indonesia sebagai penggemar BTS, dalam mengonsumsi musik serta membentuk identitas sosial dan gaya hidup melalui komunitas. Pendekatan kualitatif dengan metode etnografi digunakan untuk menggali pengalaman, nilai-nilai, dan praktik budaya yang berkembang dalam komunitas fandom. Analisis didasarkan pada teori modal sosial, budaya, dan ekonomi dari Pierre Bourdieu. Hasil penelitian menunjukkan bahwa konsumsi musik BTS oleh ARMY Indonesia tidak hanya bersifat hiburan, tetapi juga menjadi bagian dari rutinitas harian dan sarana untuk membangun keterikatan emosional. Interaksi dalam komunitas memperlihatkan dominasi modal budaya dan sosial dalam membangun kontribusi serta solidaritas antaranggota, sedangkan modal ekonomi tidak menjadi indikator utama status sosial dalam komunitas. Media sosial berperan penting sebagai ruang interaksi dan kolaborasi digital yang memperkuat koneksi antar penggemar. Komunitas ARMY Indonesia terbukti berfungsi sebagai ruang sosial yang inklusif dan suportif, di mana identitas kolektif dan rasa kebersamaan dibangun secara aktif oleh para anggotanya.

Kata Kunci:Interaksi Penggemar, K-Pop, BTS, ARMY Indonesia, Konsumsi Musik