Penulisan naskah teater Terik Lampu Malam bertujuan untuk meningkatkan kesadaran remaja terhadap isu depresi melalui penggambaran perjalanan emosional seorang remaja bernama Nadiya. Kisah ini mengisahkan tentang seorang remaja berusia 17 tahun yang harus menghadapi perubahan besar dalam hidupnya. Nadiya baru saja kehilangan ayahnya untuk selamanya, tapi ia juga harus beradaptasi dengan kehidupan baru yang penuh dengan rekayasa. Naskah ini mengadopsi teori retorika, kesadaran diri, dan struktur naratif freytag’s pyramid untuk menggambarkan konflik emosional Nadiya. Melalui penerapan teori retorika, karya ini menunjukkan bagaimana karakter dalam cerita menggunakan pathos, ethos, dan logos dalam hubungan mereka, terutama dalam interaksi antara Nadiya dan Ibu/Mamah. Selain itu, teori kesadaran diri menggambarkan perjalanan Nadiya dalam mengenali dan memahami perasaan serta emosinya, yang selama ini ia pendam, dan struktur naratif freytag’s pyramid sebagai panduan dalam membuat alur cerita. Diharapkan karya ini dapat meningkatkan kesadaran remaja terhadap depresi agar dapat memahami emosional dan memprosesnya dengan baik.

Kata Kunci: Depresi, Kesehatan Mental, Komunikasi, Kesadaran Diri, Naskah Teater